Membuat Kompos Metode Anaerob

 OUTPUT ACARA 3 

MEMBUAT KOMPOS METODE ANAEROB

Alfi Nur Fadhilah (18/427721/PN/15501)

Pupuk organik ialah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman , dan atau hewaan yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organik, memiiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah (Peraturan Mentan, No. 2/Pert/HK.060/2/2006).  Kompos merupakan istilah untuk pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa buangan makhluk hidup (tanaman maupun hewan). Proses pembuatan kompos dapat berjalan secara aerob dan anaerob yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Secara keseluruhan, proses ini disebur dekomposisi (Yuwono, 2005). Efek utama kompos berkontribusi pada perbaikan struktur tanah dan untuk memungkinkan mobilisasi unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium ke tanaman, yang mengarah pada keseimbangan tanah yang lebih sesuai (Sanchez et al., 2017). 

Pada kesempatan ini, saya membuat kompos dengan metode anaerob. Pembuatan kompos cara anaerob ialah modifikasi biologis pada struktur kimia dan biologi bahan organik tanpa bantuan udara atau oksigen sedikitpun (hampa udara). Proses ini merupakan proses yang dingin dan tidak terjadi fluktuasi suhu. Namun, pada proses pembuatan kompos secara anaerob perlu tambahan panas luar supaya temperatur sebesar 40o (Sumekto, 2006). Proses pembuatan kompos secara anaerob akan menghasilkan CH4, H2S, H2, CO2, asam laktat, etanol, methanol dan hasil samping berupa lumpur.

            Praktikum ini dilaksanakan 20 Oktober 2020 di rumah praktikan Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Alat dan bahan yang digunakan ialah:

·         Aktivator menggunakan EM4

·         Ember tertutup

·         Limbah dapur

·         Dedak

·         Pengaduk

Metode pembuatannya yakni pertama ember tertutup disiapkan, lalu limbah rumah tangga dicacah dengan ukuran <2cm dan dicampur dengan bekatul/dedak secukupnya, larutan aktivator ditambahkan sampai kadar air 30—40%,, kompos dimasukkan kedalam ember, dicek setelah 7 hari lalu diaduk, kompos dicek setelah 14 hari, jika kompos sudah remah, tidak berbau menyengat bererti kompos sudah matang. Berikut gambar proses pembuatannya:


 

Daftar Pustaka

Sánchez, Ó. J., D. A. Ospina,  and S. Montoya. 2017. Compost supplementation with nutrients and microorganisms in composting process. Journal of Waste management. 69: 136-153

Sumekto, Riyo. 2006. Pupuk Pupuk Organik. PT Intan Sejati. Klaten

Yuwono, D. 2005. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta

Comments

Popular posts from this blog

Uji Kesuburan Tanah Dengan Mewawancarai Petani

Review novel: Norwegian Wood, Cerita hidup dan mati